Sunday, February 6, 2011

Aurorae

Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari

mungkin Dewi Fajar itulah yang mengilhami nama Aurora.  Aurora adalah hal yang sangat indah dan menawan, banyak teori yang diajukan beberapa ilmuwan untuk menjelaskan mengapa fenomena ini dapat terjadi, salah satunya teori dari 
Benjamin Franklin. Dia berteori bahwa "Misteri Cahaya Utara" itu disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang didukung oleh salju dan uap air.
Dan menurut penelitian modern dapat dikemukakan bahwa fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer bumi akibat medan magnetik, dan partikel yang dipancarkan matahari. Sumber energi utama dari aurora adalah angin matahari yang mengalir melewati Bumi. Magnetosfer dan angin matahari terdiri dari gas terionisasi yang menghantarkan listrik.
Teori lainnya mengatakan aurora berhubungan erat dengan percikan matahari, yaitu saat bola percikan matahari ini mencapai bumi, maka akan terjadi aurora.Aurora ini terbentuk akibat panas dari bongkahan benda langit dari matahari ditolak oleh bagian kutub magnit bumi. Aurora ini memancar berwarna warni membentuk gambar tiga dimensi yang sangat indah

Aurora Borealis (Aurora Kutub utara) sering terjadi antara bulan Maret-April dan Agustus-September-Oktober. Pada saat Aurora Borealis terjadi, seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara. Aurora Borealis bisa dilihat di Norwegia, Finlandia, swedia, Kanada Utara, Alaska, dll.

menurut catatan sejarah, mungkin aurora yang terjadi tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859 mungkin adalah yang paling spektakuler sepanjang sejarah. Aurora di Boston tanggal 2 September 1859 juga dimuat oleh New York Times. Padahal Boston adalah daerah dimana Aurora sangat jarang dan hampir tidak pernah terjadi. 
Tidak disangkan juga, ternyata aurora juga terjadi pada Planet lain d
Pemberitaan tentang Aurora Borealis di Boston, 2 September 1859 di New York Times
alam tata surya, misalnya Planet Uranus dan Neptunus. Jupiter dan Saturnus memiliki medan magnet yang lebih kuat dari Bumi dan memiliki sabuk radiasi yang besar. Teleskop Huble digunakan untuk menangkap terjadinya Aurora di planet lain.
Tgl. 14 Agustus 2004, Pesawat Mars Express mendeteksi terjadinya Aurora di planet Mars, para Ilmuwan mempelajari dengan memasukkan data-data yang dihasilkan Mars Global Surveyor, dimana daerah emisi berhubungan dengan suatu daerah yang memiliki medan magnet paling kuat, dan menunjukkan bahwa asal-usul emisi cahaya adalah aliran elektron. 

Pada sebuah fenomena Aurora, satelit menangkap gambar Aurora yang terlihat seperti “cincin api”. Aurora-aurora jenis lain juga diamati dari luar angkasa, misalnya "Poleward Busur", tapi tampaknya masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ini, mengingat fenomena ini sangat jarang akan terjadi.

Aurora Borealis pada polar circle nampak dari atas bumi

                       and others

No comments:

Post a Comment